Pelaksanaan jalan tersebut adalah jalan penghubung antar desa , yang dimana dalam tahapan pekerjaan pengkerasan dan pelebaran agregat diduga menggunakan material batu Scrop B Dengan kualitas kurang baik alias buruk.
Dari hasil pantauan di lapangan, pembangunan peningkatan jalan yang menghubungkan Desa Cibitung - Lebak Kecamatan Munjul , yang bernilai fantastis ini dalam tahap pekerjaannya diduga menggunakan material batu yang tidak bermutu dan berkualitas. Batu Jenin Scrop terlihat bercampur tanah seperti limbah galian yang di gunakan dalam tahapan pengkerasan dan pelebaran jalan.
"Menurut keterangan salah satu warga masyarakat yang enggan di sebut identitasnya berinisial NN "mengatakan Ke pada awak media proses pekerjaan pengkerasan pelebaran dan pemadatan jalan menggunakan material yang kurang tepat dan berkualitas karena penggunaan bahan material tersebut peruntukannya untuk pengurugan bukan pengkerasan jalan. karena menggunakan material batu yang bercampur tanah merah (Makadam) atau lebih jelasnya seperti limbah galian material batu yang di gunakan untuk pengerjaan pelebaran dan pengkerasan jalan Cibitung - Lebak ucapnya ,Senin (27-03-2023).
Masih dilanjutkan Inti nya pengerjaan ini diduga -asal asalan karena menggunakan material batu Scrop dengan kualitas jelek (Batu bercampur tanah mirip material untuk urugan) jelas ini akan mempengaruhi kepada kualitas hasil pekerjaan. ungkapnya
"Sementara itu Salah Pengusaha Setempat yang menyuplai material batu saat dikonfirmasi dan dipinta keteranganya ia mengatakan. menurut saya kualitas batu yang kami kirim ke proyek jalan Cibitung - Lebak
sudah sangat sesuai dengan harga karena material batu yang kami diterima dengan harga sebesar Rp. 650 ribu per mobil apalagi perhari pengiriman hanya Satu atau dua mobil saja. Mengingat kebutuhan penggunaan material batu jenis Scrop B di wilayah kita cukup besar, makanya mengalami kelangkaan atau krisis batu di wilayah kita. ujarnya.
Awak media pun sudah berupaya untuk mengkonfirmasi kepada pelaksana proyek jalan cibitung lebak ini ,namun sampai brita ini dinaikan belum ada hak jawabnya dari pelaksana proyek dan awak media masih menggali dalam hal hak jawabnya
Reporter : Abr - Iwan