AESENNEWS.COM - Banten Tangerang ~ Proyek pengerjaan hotmix di Perumahan Citra Pasundan, Desa Curug Wetan, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, diduga dikerjakan tak sesuai spesifikasi, standart maupun kualitas.
Dari pantauan Awak Media di lokasi, kondisi aspal tipis dan ditemukan rata-rata untuk volume ketinggian 2 cm, diduga asal-asalan dan tidak sesuai dengan spesifikasi Rencana Anggaran Biaya (RAB). Minggu,16/7/2023
Harusnya bahan yang dipakai adalah Agregat Halus (abu batu), Filler, serta Agregat Kasar (batu split atau batu screening). Namun kenyataanya pihak kontraktor menyalahi dari ketentuan itu, hanya menggunakan sekrap untuk agregatnya.
Angga pelaksana lapangan saat di temui Awak Media, menyampaikan panjang pekerjaan 60 meter, lebar 5 meter dan ketebalannya 4 cm.
"Pekerjaan ini panjang Enam puluh, lebar lima meter dan ketebalan empat senti dan anggaran dari Dinas Bina Marga sekitar Sembilan Puluh Empat Jutaan", Ucapnya.
Di tambah lagi, tidak adanya papan proyek di lokasi disaat pekerjaan dan Angga menyampaikan papan proyek masih di percetakan.
"Papan proyeknya masih di percetakan, berhubung ini hari minggu nutup jadi belum diambil", Pungkasnya.
Perlu diketahui dalam pelaksanaannya juga terkesan ditutup-tutupi serta tidak menjalankan amanah Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) Nomor 14 Tahun 2008 dan Perpres Nomor 54 Tahun 2010 dan Nomor 70 Tahun 2012, dimana didalam nya mengatur setiap pekerjaan bangunan fisik yang dibiayai oleh Negara, wajib memasang papan nama proyek. Baik jenis kegiatan, lokasi proyek, nomor kontrak, waktu pelaksanaan proyek dan nilai kontrak serta jangka waktu pekerjaan.
Apalagi ada beberapa pekerja tidak memaki helem keselamatan yang sebagai Alat Pelindung Diri ( APD ), seperti melalaikan keselamatan kesehatan kerja ( K3 ) dan juga tidak adanya lampu penerangan disaat pengerjaan.
Sampai berita ini di terbitkan DINAS BINA MARGA DAN SUMBER DAYA AIR ( DBMSDA ) belum dikonfirmasi. ( Red. Prayitno/ Sachrir )
.jpg "Menurut pendapat Anda, strategi apa yang dapat dijalankan untuk meningkatkan internalisasi Pancasila sebagai Identitas Nasional Indonesia?")
