-->

popunder

no-style

Artikel*Janji Bukan Cuma Kata — Integritas sebagai Cermin Kehidupan*

Saturday, October 18, 2025, 2:29:00 AM WIB Last Updated 2025-10-17T19:29:53Z
AESENNEWS.COM, PANDEGLANG - Senja selalu menyimpan pelajaran — tentang bagaimana satu hari berakhir, sementara peluang dan harapan baru mulai muncul. Di momen-momen seperti itu, kita diajak untuk merenung: apakah kata-kata kita selama ini hanya sekadar suara, atau dibarengi dengan tindakan nyata? Sabtu (18-10-2025)

Kita sering begitu mudah melontarkan janji. Pada anak kecil, pada sahabat, atau bahkan kepada publik. Namun, menepatinya bukan perkara ringan. Sebab setiap kata yang diucapkan punya konsekuensi — bagi orang lain, dan terutama bagi diri kita.

Kata dan Tindakan: Dua Sisi dari Integritas

Sebagai manusia, kita dilahirkan dengan keunikan — pikiran, niat, dan harapan. Akan tetapi, niat saja tidak cukup. Integritas lahir ketika niat diterjemahkan menjadi tindakan nyata. Ketika kata “ya” kita maknai sebagai komitmen untuk bekerja, bukan sekadar janji kosong. Dan kata “tidak” bukan pelarian dari tanggung jawab, melainkan kejujuran bahwa pada beberapa hal kita memang tak bisa atau tak seharusnya.

Terminologi filosofis dan budaya pun turut mengingatkan kita akan hal ini. Dari filsuf seperti Epictetus dan pemikiran klasik hingga pepatah lokal: “mendahulukan kejujuran dalam bertutur dan kesungguhan dalam bertindak”.


Luka dari Janji yang Dilanggar

Ada banyak kisah sedih ketika janji hanya menjadi keindahan sesaat dari kata — membuat harapan, lalu mendatangkan kecewa. Bayangkan seorang pemimpin yang berikrar untuk memperjuangkan rakyat, namun kemudian mengabaikan janji itu; atau seorang anak yang mengatakan akan membahagiakan orang tua, namun melakukan sebaliknya. Janji yang tak ditepati bukan hanya merusak hubungan antara individu, tetapi juga merusak kepercayaan dalam komunitas.


Inspirasi dari Kehidupan yang Menepati Janji

Kontrasnya, terdapat orang-orang yang memilih untuk setia pada kata-katanya. Seorang guru yang tetap mendidik meski diminta tugas tambahan; seorang ibu yang hadir saban waktu bagi anaknya; seorang sahabat yang selalu siap saat dibutuhkan. Tindakan kecil seperti ini menghadirkan rasa aman dan harapan bagi orang di sekitar mereka. Karena sejatinya integritas tidak selalu datang dalam bentuk heroik — seringkali melalui konsistensi dalam hal-hal kecil.


Integritas dalam Perspektif Spiritualitas

Dalam tradisi spiritual, integritas juga menjadi bagian penting dari ajaran moral. Salah satunya, melalui pengajaran bahwa berkata “ya” atau “tidak” harus dilakukan dengan penuh kejujuran — tanpa tambahan atau tipu daya. Sebab, apa yang kita ucapkan adalah cermin dari karakter kita, dan tindakan adalah bukti dari kata-kata tersebut.


Refleksi Akhir

Saat kita menyambut hari esok, mari kita bertanya pada diri sendiri:

Sudahkah kata-kata kita selaras dengan tindakan kita?

Apakah janji-janji kita membangun, atau malah meruntuhkan kepercayaan?

Apakah hidup kita dihargai bukan karena ucapan indah, tapi karena tindakan nyata yang tulus?


Integritas bukan hanya jargon moral; ia adalah fondasi kehidupan yang bermakna. Kalau kita mampu menjaga apa yang telah kita katakan — bahkan ketika sulit — maka itulah hidup yang dihargai, dan manusia yang pantas disebut dipercaya.

Sumber : pelitanusantara.com (Romo Kefas)

Editor : bung Robby
Komentar

Tampilkan

  • Artikel*Janji Bukan Cuma Kata — Integritas sebagai Cermin Kehidupan*
  • 0

Terkini

layang

.

Topik Populer

Iklan

Close x