AESENNEWS.COM, BANDUNG — Aktivitas penggalian tanah yang dilakukan pada Senin malam, 22 Desember 2025, sekitar pukul 21.00 WIB, mengejutkan dan meresahkan warga di sepanjang Jalan Gajah, Bandung. Tanpa pemberitahuan sebelumnya, sejumlah pekerja terlihat menggali tanah di beberapa titik di pinggir jalan permukiman.
Salah seorang penghuni rumah mengaku mendengar suara “ketrak-ketrèk” dari depan rumahnya. Saat dicek ke luar, ternyata terdapat beberapa pekerja yang sedang melakukan penggalian. Ketika ditanya, para pekerja menyebutkan bahwa penggalian tersebut dilakukan untuk keperluan sebuah perusahaan BUMN, dan akan dilakukan sepanjang jalan tersebut.
Merasa tidak mendapat informasi resmi, warga kemudian melaporkan kejadian itu kepada Ketua RT setempat. Ketua RT menyatakan akan menanyakan hal tersebut kepada Ketua RW. Sekitar pukul 22.00 WIB, Ketua RT menginformasikan bahwa penggalian tersebut berasal dari Telkom, namun diakui pula bahwa tidak ada pemberitahuan sebelumnya, baik kepada RT maupun RW.
Hingga pukul 22.30 WIB, titik-titik penggalian telah mencapai hampir setengah panjang Jalan Gajah. Aktivitas berlangsung pada malam hari, di kawasan permukiman yang sedang beristirahat, sehingga menimbulkan kekhawatiran dan ketidaknyamanan warga.
Keesokan paginya, warga mendapati bahwa seluruh galian telah ditutup. Namun, penutupan dilakukan secara seadanya. Tanah bekas galian tidak dipadatkan, tidak diplester, dan tidak dirapikan kembali sebagaimana kondisi semula. Padahal, saat ditegur pada malam sebelumnya, para pekerja menyatakan bahwa lokasi galian akan dirapikan kembali setelah pekerjaan selesai.
Kondisi tersebut menimbulkan pertanyaan dari warga terkait profesionalisme pelaksanaan proyek, serta prosedur perizinan dan koordinasi dengan lingkungan setempat. Warga mempertanyakan mengapa pekerjaan dilakukan tanpa sosialisasi, tanpa pemberitahuan resmi kepada pengurus wilayah, dan tanpa pemulihan kondisi jalan secara layak.
“Kalau memang untuk kepentingan publik, seharusnya ada pemberitahuan resmi dan setelah digali dikembalikan seperti semula. Ini menyangkut keselamatan dan kenyamanan warga,” ujar salah seorang warga.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada penjelasan resmi dari pihak perusahaan BUMN terkait, khususnya Telkom, mengenai alasan penggalian malam hari tanpa pemberitahuan serta tanggung jawab perapihan setelah penggaliannya.
Warga berharap pihak terkait segera memberikan klarifikasi, memperbaiki bekas galian, serta ke depan menjalankan proyek infrastruktur dengan transparansi, koordinasi lingkungan, dan tanggung jawab sosial yang lebih baik.
Reporter : Roby T
