AESENNEWS Probolinggo - Baru saja dimulai, suasana di pra Musrenbang Anak sudah terasa emosional. Acara ini berlangsung di ruang Puri Manggala Bhakti kantor Wali Kota Probolinggo di Jalan Panglima Sudirman 19, pada Rabu (20/9) pagi.
Terutama, remaja dari Kampung Ramah Anak Kelurahan Jrebeng Wetan Kecamatan Kedopok membawakan drama teatrikal yang begitu memukau dan menyentuh hati siapa pun yang menyaksikannya. Air mata pun mengalir, dan tak sedikit hadirin ikut menitikkan air mata mereka. Apresiasi pun mengalir deras.
Asisten Pemerintahan (Aspem) Gogol Sudjarwo bersama dengan beberapa pejabat seperti Staf Ahli Bidang Perekonomian dan Keuangan Slamet Suwantoro, Staf Ahli Bidang Hukum dan Politik Agus Hartadi, Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan Surya Darmawati, Kepala Dinas Sosial, PPPA Rey Suwigtyo, dan para camat memberikan standing ovation dan berbaur bersama anak-anak tersebut. Momen ini terekam indah dalam kamera setiap peserta dan media.
Aspem Gogol Sudjarwo mengungkapkan kekagumannya, "Dua kata. Luar Biasa (untuk penampilan yang disajikan oleh anak-anak luar biasa ini). Saya ingin menyampaikan pesan tentang pemenuhan kebutuhan anak, termasuk sarana dan prasarana untuk mereka berkreasi, semoga bisa lebih ditingkatkan, misalnya melalui CSR (Corporate Social Responsibility atau tanggung jawab sosial perusahaan)." Ujarnya
Musrenbang Anak kali ini mengangkat tema "Anak Terlindungi Indonesia Maju," yang sesuai dengan tema Peringatan Hari Anak Nasional Tahun 2023. Acara ini melibatkan narasumber dari berbagai instansi, seperti Bappeda Litbang dan Dinkes, PPKB. Kegiatan yang dimulai sekitar pukul 8 pagi ini berlangsung dengan khidmat dan penuh kekeluargaan.
Aspem Gogol dalam sambutannya menjelaskan bahwa Musrenbang adalah forum musyawarah tahunan untuk mendapatkan masukan dari anak-anak, dengan tujuan mengintegrasikan komitmen dan sumber daya pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha dalam perencanaan kebijakan, program, dan kegiatan pemenuhan hak anak di Kota Probolinggo. "Melalui musrenbang ini, anak-anak dapat langsung menyampaikan keinginan dan masukan mereka kepada pemerintah, terutama terkait pemenuhan hak anak dan pencegahan kekerasan terhadap anak di Kota Probolinggo," ujarnya.
Kegiatan ini juga merupakan bagian dari peringatan Hari Anak Nasional ke-39. Dalam kegiatan ini, diharapkan masukan dan saran dari forum anak di tingkat kelurahan, kecamatan, hingga kota, sehingga peran anak sebagai "2P" semakin meningkat. 2P dalam konteks ini adalah pelapor dan pelopor, yang dapat mendorong dan mendukung pembangunan di Kota Probolinggo, terutama dalam pemenuhan hak anak dan upaya pencegahan masalah seperti perkawinan anak, pekerja anak, rokok, bullying, dan stunting.
(SB)
