Penghargaan ini merupakan bagian dari agenda tahunan Gubernur Jawa Timur untuk menilai laporan Penanganan Konflik Sosial selama Tahun 2022. Prautami Sintaresmi, Analis Kebijakan Ahli Muda Bakesbangpol, menjelaskan bahwa setiap tahun Gubernur memberikan penghargaan kepada beberapa kabupaten/kota yang dinilai berdasarkan pelaporan terkait aksi terpadu penanganan konflik sosial.
"Alhamdulillah, tahun 2022 kita sudah mengirim dan berhasil menjadi peringkat enam terbaik di Jawa Timur," ungkap Prautami.
Selain Kota Probolinggo, lima kabupaten/kota lainnya yang meraih penghargaan serupa adalah Bojonegoro, Lamongan, Jombang, Magetan, dan Banyuwangi.
Prautami menyoroti intensitas kegiatan penanganan konflik sosial yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota bersama Forkopimda di tahun 2022 sebagai faktor utama penerimaan penghargaan ini. "Laporan Kota Probolinggo tersusun lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya, dan kegiatan penanganan konflik sosial juga lebih intensif," jelasnya.
Keadaan kondusif Kota Probolinggo juga menjadi nilai tambah, terutama mengingat situasi sulit akibat pandemi Covid-19. "Kota Probolinggo tetap kondusif dan tidak ada masalah, meskipun saat itu dalam kondisi badai Covid-19, tidak ada gejolak yang mempengaruhi keamanan dan stabilitas Kota Probolinggo," tambahnya.
Prautami berharap penerimaan penghargaan ini dapat mendorong tim Penanganan Konflik Sosial di Kota Probolinggo untuk meningkatkan kinerjanya. "Semoga dengan diterimanya penghargaan ini, dapat meningkatkan kinerja tim penanganan konflik sosial di Kota Probolinggo untuk mendukung terlaksananya pemilu dan pemilukada tahun 2024. Semoga bisa berjalan dengan aman, lancar, tertib, dan mudah," ungkapnya.
(SB)
