AESENNEWS.COM Probolinggo - Dikutip dari beberapa berita media online, Kepala Dinas Pendidikan Kota Probolinggo, Dr. Siti Romlah S.Si, M.Pd, menanggapi dengan nada datar soal penerimaan siswa baru tahun ini. "Kasus ini merupakan kasus tahunan yang selalu diperdebatkan pada saat proses P2DB berlangsung. Hal seperti ini sudah sering terjadi, bahkan bisa dibilang hampir setiap tahun," ujarnya. Sayangnya, tanggapan ini kurang memberikan solusi konkret, yang membuat calon wali murid kecewa dan trauma untuk menyampaikan keluhan mereka ke Dinas Pendidikan Kota Probolinggo.
Masalah yang sama terus berulang setiap tahun tanpa perbaikan signifikan. Tahun ini, seperti tahun-tahun sebelumnya, masalah serupa terjadi lagi dalam pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Keluhan utama yang disampaikan oleh calon wali murid adalah kurangnya transparansi dalam proses seleksi penerimaan siswa pada jalur zonasi. Keraguan terhadap keadilan sistem ini semakin menguat karena minimnya keterbukaan informasi.
Bambang, ketua Ormas Squad Nusantara Probolinggo, menyoroti tanggapan Kepala Dinas Pendidikan yang terkesan datar dan hanya memberikan janji untuk memperbaiki masalah tanpa tindakan konkret. Hal ini menimbulkan kekecewaan dan ketidakpuasan di kalangan calon wali murid.
Bambang mendesak Kepala Dinas Pendidikan untuk mengambil langkah konkret guna menanggapi keluhan para calon wali murid. Solusi terbaik untuk memperbaiki sistem ini adalah dengan menggunakan algoritma yang adil dan terverifikasi dalam seleksi jalur zonasi. Selain itu, penting juga untuk membentuk forum komunikasi antara Dinas Pendidikan dan para calon wali murid. Forum ini akan berfungsi untuk mendengar dan menindaklanjuti keluhan serta saran secara langsung, memastikan ada perbaikan nyata setiap tahunnya.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan keluhan calon wali murid dapat ditangani dengan lebih baik, kualitas pendidikan di Kota Probolinggo meningkat, dan kepercayaan masyarakat terhadap sistem pendidikan pun terbangun. Komitmen Dinas Pendidikan untuk mendengar dan bertindak atas masukan dari para wali murid sangat diperlukan untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas dan inklusif.
(Bay****)
