AESENNEWS.COM, PANDEGLANG – Kondisi pendidikan di Kabupaten Pandeglang kembali menjadi sorotan. Gedung SDN 2 Desa Pasir Sedang diduga diabaikan pemerintah, hingga membuat ratusan murid harus belajar dalam kondisi terbatas. Para guru mengeluh karena kegiatan belajar mengajar harus dibagi menjadi dua sesi akibat kekurangan ruang kelas.Rabu (20-08-2025)
Menurut keterangan para dewan guru yang ditemui awak media , setiap hari siswa harus belajar bergantian. Sesi pertama dimulai pukul 08.00–10.00, sementara sesi kedua hanya berlangsung singkat, yakni pukul 10.00–12.00. Hal ini terjadi karena keterbatasan ruang belajar yang sudah tidak memadai.
"Sejak tahun 2019 gedung sekolah kami rusak parah dan sampai 2025 belum juga ada tanda-tanda pembangunan. Pemerintah seharusnya lebih mengutamakan gedung sekolah yang sudah tidak layak pakai, bukan malah memperbaiki sekolah yang masih kuat," ungkap salah satu guru.
Di tempat berbeda, Wadil selaku komite SDN 2 Pasir Sedang juga menyesalkan sikap pemerintah yang dinilai tidak memperhatikan nasib anak-anak. Saat ini para murid terpaksa menumpang belajar di gedung madrasah Kampung Seuti Umbul yang ruangannya sempit dan tidak mampu menampung seluruh siswa.
“Jika pembangunan gedung ini terus diabaikan, kami akan bersuara langsung kepada Presiden Republik Indonesia. Bahkan kami bersama warga, wali murid, dan mahasiswa di kecamatan siap menggelar aksi menuntut agar sarana pendidikan segera diperbaiki,” tegas Wadil.
Masyarakat berharap pemerintah pusat maupun daerah segera turun tangan agar anak-anak tidak terus menjadi korban dari buruknya infrastruktur pendidikan di Pandeglang.
Reporter : Ab-Tim