-->

popunder

no-style

Car Free Day Buah Batu Bandung Sepi, Warga Minta Kegiatan Kembali Dihidupkan*

Sunday, November 2, 2025, 7:27:00 PM WIB Last Updated 2025-11-02T12:28:05Z
AESENNEWS.COM, BANDUNG -  2 November 2025 — Suasana Car Free Day (CFD) di kawasan Jalan Buah Batu, Kota Bandung, kini tidak lagi semeriah seperti sebelum pandemi COVID-19. Kegiatan yang dulu rutin digelar setiap Minggu pagi dan selalu ramai pengunjung, kini hanya berlangsung dua minggu sekali dengan jumlah peserta dan pedagang yang jauh berkurang.

CFD Buah Batu terbentang sepanjang sekitar 700 meter, dari pertigaan Jalan Buah Batu–Banteng hingga perempatan Jalan Buah Batu–Lingkar Selatan. Kegiatan berlangsung sejak pagi hingga sekitar pukul 10.00 WIB.

Pengalihan Lalu Lintas Selama CFD

Selama kegiatan berlangsung, kendaraan dari arah selatan Jalan Buah Batu yang menuju utara dialihkan ke Jalan Lingkar Selatan, lalu berbelok ke kiri ke arah Jalan Banteng.
 Biasanya, kendaraan dari arah selatan Jalan Banteng tidak diperbolehkan melintas ke arah utara, terutama di sekitar perempatan Jalan Banteng–Gajah–Palasari. Namun karena Jalan Gajah difungsikan sebagai lahan parkir kendaraan pengunjung, kendaraan dari arah selatan diizinkan menerus ke arah utara, melewati jalur yang sehari-harinya merupakan kawasan verboden atau larangan melintas.

Petugas dari ormas pengelola dan aparat kewilayahan terlihat membantu mengatur lalu lintas serta menjaga keamanan di area sekitar. Meski relatif tertib, suasana pagi itu tampak jauh lebih lengang dibandingkan masa sebelum pandemi, ketika jalanan dipenuhi pengunjung dan berbagai kegiatan komunitas.

Dari Ramai ke Sepi: CFD yang Kehilangan Daya Tarik

Dulu, CFD Buah Batu dikenal sebagai salah satu kawasan car free day paling ramai di Kota Bandung, selain Dago dan Asia Afrika. Warga dari berbagai kelurahan di Bandung selatan sering datang untuk berolahraga, bersepeda, hingga menikmati hiburan komunitas dan atraksi seni.

Kini, suasananya berbeda. Lapak pedagang yang dulu berjajar di sepanjang jalan kini hanya tersisa sebagian kecil. Para pedagang mengaku omzet mereka menurun tajam.

“Sekarang paling cuma laku minuman atau makanan ringan. Dulu ramai, ada senam dan hiburan. Sekarang sepi,” ujar salah satu pedagang di lokasi.

Menurut pengakuan sejumlah pedagang, mereka tetap dipungut biaya retribusi sebesar Rp10.000 oleh petugas pengelola, meskipun kondisi pengunjung tidak seramai dulu. CFD Buah Batu sendiri dikelola oleh salah satu organisasi masyarakat (ormas) yang bertugas mengatur kebersihan, keamanan, dan penertiban pedagang.

Jalan Gajah Kembali Jadi Lahan Parkir

Selama kegiatan berlangsung, Jalan Gajah yang berada tidak jauh dari area CFD kembali digunakan sebagai lahan parkir utama.
 Deretan kendaraan roda dua dan empat tampak memenuhi sepanjang jalan itu sejak pagi. Sebagian warga sekitar menilai perlu ada penataan lebih baik agar area parkir tidak menimbulkan kerawanan di jalur sekitar. Kalau bisa, ditata lebih rapi biar tidak mengganggu”

Harapan Warga: Kembalikan Semarak CFD

Banyak warga berharap agar CFD Buah Batu dapat kembali hidup dan menjadi pusat kegiatan masyarakat seperti dulu.

“Dulu tiap Minggu ramai, ada musik, senam, komunitas sepeda, dan hiburan anak-anak. Sekarang hanya jalan kaki saja, sepi,” kata pengunjung asal Kacapiring.
 “Kalau bisa, pengelola bikin kegiatan rutin lagi supaya warga tertarik datang.”

“CFD ini kan salah satu ruang publik warga. Kami dorong supaya bisa terus jalan, tapi tetap tertib dan sesuai aturan,” ujarnya singkat.

Ruang Publik yang Perlu Diperkuat

Car Free Day sejatinya bukan hanya kegiatan olahraga, tetapi juga bentuk ruang publik sosial yang memberi ruang bagi warga untuk berinteraksi di tengah kota yang semakin padat.
 Khusus untuk kawasan selatan Bandung, CFD Buah Batu menjadi salah satu lokasi yang cukup strategis dan mudah dijangkau oleh masyarakat dari berbagai kecamatan, seperti Lengkong, Regol, dan Batununggal.

Kini, masyarakat berharap agar kegiatan ini tidak dibiarkan meredup, melainkan dikembangkan kembali melalui kolaborasi antara pemerintah, ormas pengelola, komunitas, dan warga sekitar.

“Kalau CFD ini dihidupkan lagi, bisa jadi tempat olahraga, rekreasi, juga ekonomi rakyat. Tinggal koordinasi dan semangatnya saja yang dibangun lagi,” ujar seorang pengunjung lainnya.

Meski masih berjalan, CFD Buah Batu kini kehilangan sebagian pesonanya. Dari yang dulu ramai dengan keceriaan warga, kini tinggal riuh langkah kaki dan dering sepeda.
 Namun di tengah sepinya suasana, harapan tetap ada. Warga percaya bahwa dengan perhatian dan pengelolaan yang lebih serius, lCFD Buah Batu bisa kembali menjadi ikon kegiatan masyarakat Bandung Selatan — tempat rekreasi, olahraga, dan silaturahmi setiap akhir pekan.

rgy (100.108.VII/23)
Komentar

Tampilkan

  • Car Free Day Buah Batu Bandung Sepi, Warga Minta Kegiatan Kembali Dihidupkan*
  • 0

Terkini

layang

.

Topik Populer

Iklan

Close x