AESENNEWS.COM-JAKARTA-Setelah proyek ibukota Nusantara (IKN) kelar, Jakarta tidak lagi menjadi ibukota negara Indonesia. Perubahan nama pun mulai diwacanakan untuk kota jakarta.
Ketua Bamus Betawi 1982,Zainuddin atau yang akrab disapa bang Oding menjelaskan, dalam babad tanah jawi sejak tahun 511masehi tanah ini telah dikenal dengan sebutan Negeri Betawi.
Pada abad XVI Kesultanan Malaka menyebutnya dengan Negeri Betawi Darulaman dan pada abad XVII Kesultanan Riau Lingga menyebut dengan sebutan Negeri Betawi Darul masyhur.
"Pada tahun 1527Fatahilahmberi nama dengan sebutan Fathan Mubina atau Jayakarta, " ujar nya, sabtu (26/2/2022).
Iapun mengusulkan dua nama yang dirasakan cocok untuk dipertimbangkan, yaitu Provinsi Daerah Khusus Jakarta Raya atau Provinsi Daerah Khusus Jayakarta.
"Jakarta raya atau Jayakarta memiliki sejarah yang panjang dengan heroisme perjuangannya sampai kemudian menjadi ibukota Negara terlama, " terangnya.
Menurut nya untuk makin melengkapi akselerasi keberadaan masyarakat asli Betawi kedepan, maka sebaiknya otonomi daerah nya berada ditingkat kabupaten atau kota.
"Gubernur dipilih Presiden sedang keberadaan DPRD sampai ke tingkat kota dan kabupaten dipilih langsung melalui pileg. Kami sampaikan usulan ini ke DPR_RI, Mendagri, Gubernur sampai ke Presiden, " tandas Wantim Golongan Karya DKI Jakarta (nanang)