Diketahui, di demo tersebut mereka meminta agar Gubernur Anies Baswedan dijadikan tersangka karena dinilai telah korupsi di penyelenggaraan Formula E.
Dari pantauan media, demo tersebut berjalan terlihat lucu di saat salah satu orator perempuan memperingati sebagai pendemo karena tak ikut di dalam barisan di depan gedung lembaga antirasua tersebut.
Namun hanya santai-santai di seberang jalan sembari ngopi yang dijual di sekitar tempat tersebut. “Kita ke sini (ke KPK) mau mendemo, bukan mau ngopi-ngopi santai. Tolong merapat bagi yang berbaju oranye,” teriak orator perempuan memberi peringatan.
Dari pantauan media ini, saat demo berjalan memang ada sebagian pendemo tak ikut denarkan orasi. Mereka hanya duduk santai. Ada yang menghisap rokok dan ngopi, juga ada yang menyantap rujak. Padahal mereka sudah mendapatkan kaos oranye yang sebelumnya sudah dibagikan.
Mereka berkumpul di depan gedung lembaga antirasua sekitar pukul 13.40 siang. Di sana, mereka tak langsung melakukan demo seperti pada umumnya. Namun masih berkumpul terlebih dahulu.
Pantauan wartawan media ini, mereka terlihat mengantre mengambil kaos di salah satu mobil Avanza berwarna hitam. Mobil tersebut diparkir di sebrang jalan Gedung Merah Putih KPK.
Sebelum mendapatkan kaos tersebut, terlebih dahulu mereka absen nama dan tanda tangan terlebih dahulu, baru akan mendapatkan kaos bertuliskan “Dukung KPK Bongkar Anggaran DKI”.
Persis seperti pengambilan sembako yang disalurkan oleh pemerintah untuk warga miskin. Namun, dikarenakan kaos berwarna oranye tersebut tak cukup, ada beberapa pendemo yang terlihat tak kebagian.
Sekitar pukul 14.14, mereka pun terlihat bersiap melakukan demo. Berkumpul di depan Gedung Merah Putih KPK, mereka membawa bendera Merah Putih dan juga membentangkan berbagai spanduk bertuliskan “Gerakan Kepung KPK, Kejar Formula E" (Nanang/Jkt).
