AESENNEWS.COM, PANDEGLANG -- Kecelakaan Maut Motor Vs Motor beberapa waktu lalu di Jalan Raya Labuan Pandeglang Kampung Kaduoncog Desa Babakanlor Kecamatan Cikeudal Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten menewaskan 1 Orang, (23/02/2023).
Korban selamat yakni JP dalam tragedi maut tersebut kemudian bertemu ayah korban meninggal Juhri warga kampung Kebon RT 003 RW 003 Desa Rahayu Kecamatan Patia.
Kemudian, korban selamat bertanya kepada ayah korban mengenai klaim uang duka yang diakui oleh Oknum BPD sebesar 1 juta untuk pembiayaan juga 2 juta untuk pengurusan kendaraan yang dalihnya habis pula untuk pembiayaan korban duka.
Dalam percakapan yang berhasil diabadikan dalam rekaman audio, Juhri ayah korban heran ketika mendengar cerita JP soal sejumlah uang yang tidak sesuai dengan apa yang diterimanya.
"Kula ngan dipasihan 500 ribu, tapi ikhlas tejadi masalah, ngen ie berarti Aya nungabohong ngajual-jual keluarga kula
(Saya hanya menerima lima ratus ribu, tapi tidak apa ikhlas, tapi yang jadi masalah aya nungabohong menjual-jual ini yang jadi persoalan)," ucap Juhri dalam percakapan bersama JP.
Sementara itu, JP korban selamat merasa curiga dan ingin bertemu dengan ayah korban meninggal untuk menanyakan langsung soal kebenaran yang duka yang di klaim BPD dan Kades.
"Numantak abdi naroskenamah nyampe tah henteu eta duit, nyampe tah henteu ternyata tenyampe bohong deui bae Tah sieta oknum kades red, (makanya saya langsung menanyakan sampai apa tidak itu uang duka dan ternyata tidak sampai berbohong lagi aja itu Oknum Kades red)," terang Pengendara Selamat tragedi Kecelakaan Maut Kaduoncog - Babakanlor
Lebih lanjut dijelaskannya, bahwa apa yang dilakukan oknum Kepala Desa dan Oknum BPD sangat kurang ajar karena keterangannya dana duka itu pertama habis 1 juta untuk korban.
"Ngalunjak eta Dt dan Oknum ketua BPD bilangnya korban dibere 1 juta katanya yang pertama di amplopan kuurang sarebu, terus minta 2 juta lagi untuk nebus motor tapi bejana pake ngabiayaan itu cenah nu musibah, (Kurang ajar itu DT dan BPD dia bilangnya pertama korban dikasih 1 juta terus minta lagi 2 juta untuk ngurus motor tapi uangnya terpakai untuk biaya yang terkena musibah)," papar JP.
Ia menambahkan bahwa setelah 2 juta oknum Kades meminta lagi senilai 1 juta untuk biaya mengurus motor karena yang yang kemaren alasannya untuk si korban.
"Naon eta poe Kamis DT menta deui sajuta jeng ngurus motor ja nudua juta dibere Kana korban atuh saya tesanggup, (hari berikutnya tepatnya dihari Kamis oknum Kades meminta kembali uang senilai 1 juta kepada pengendara selamat dengan alasan untuk mengurus motornya dikarenakan yang bersangkutan tidak ada lebih memilih untuk pasar)," tuturnya.
Dia juga menyampaikan jika mengurus sendiri tidak terlalu besar namun apa yang dipinta oknum kades sangat besar dan mungkin saja mencari keuntungan.
"Ja kusoranganmah kaditu tegede-gede amat etamah manehna neangan paleuwih meren, ampun urang ker kamusibahan malah dimanfaatken (Padahal kalo mengurus sendiri tidak begitu besar uang yang harus dikeluarkan, inimh mungkin mencari keuntungan padahal kita lagi terkena musibah ampun)," bebernya.
Terpisah Oknum Kades Sindanglaya inisial “HT” berdalih bahwa apa yang disampaikan JP Korban selamat yang tidak lain adalah saudaranya tidak benar dan meminta bertemu langsung didarat.
“Itu tidak benar dulur.! nanti kita bertemu langsung didarat,” singkat HT dalam tanggapan konfirmasi lewat pesan singkat WhatsApp pada Rabu 22 Februari 2023 sekitar pukul 14:00 wib pungkasnya.
Reporter : Abro -Tim