Chief Risk & Sustainability Officer Sinar Mas Land – Muhammad Reza Abdulmajid mengungkapkan, “Penerapan aspek ESG sudah menjadi keharusan bagi perusahaan yang ingin meningkatkan profitabilitas, karena hal itu juga mencerminkan kepedulian terhadap lingkungan dan keberlanjutan bisnis perusahaan. Di sisi lain, hal ini menunjukkan komitmen nyata perusahaan untuk berperan dalam menurunkan emisi karbon, meningkatkan green economy, serta mendukung visi pemerintah dalam menerapkan net zero emission”.
Program-progam yang diwujudkan Sinar Mas Land untuk menerapkan aspek ESG telah disusun secara terukur di berbagai sektor perusahaan. Dalam aspek Environment, untuk mendukung transisi net zero emission, Sinar Mas Land berfokus pada sektor efisiensi energi melalui program Green Habit serta energi terbarukan melalui penerapan solar panel di 6 bangunan komersial, dan pemanfaatan layanan Renewable Energy Certificate (REC) dari PT PLN (Persero). Untuk mendukung mobilitas yang rendah emisi, Sinar Mas Land juga menghadirkan Autonomous Vehicle (kendaraan listrik otonom) yang telah diujicoba di kawasan QBig BSD City dan The Breeze BSD City serta penggunaan Bus Listrik pada layanan BSD Link yang melayani rute seputar area BSD City.
img-bsd-train-station
Dalam aspek Social, perusahaan berfokus pada pemberdayaan masyarakat yang berdampak panjang dan sustainable. Aspek tersebut diwujudkan melalui sejumlah program, di antaranya, pemberian pelatihan Digital Technology kepada siswa di BSD City untuk kebutuhan tenaga kerja perusahaan IT, pembinaan usaha UMKM, dan penerapan program pemberdayaan kampung bernama Kampung Mantul. Selain itu, program yang berfokus untuk meningkatkan kualitas pendidikan dilakukan melalui Sekolah Berhati, program Berantas Buta Al-Qur’an, serta Pusat Literasi BSD City.
Terkait aspek Governance, perusahaan berupaya mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik (GCG) serta berkelanjutan melalui berbagai inisiatif. Dalam hal penerapan bisnis yang bertanggung jawab, perusahaan telah mengimplementasi whistleblowing system serta pelatihan fraud dan anti-korupsi untuk seluruh karyawan. Selain itu untuk meningkatkan kinerja dari penerapan ESG, perusahaan telah bekerja sama dengan lembaga pemeringkat ESG dalam melakukan penilaian terhadap tingkat maturity ESG perusahaan sebagai langkah benchmarking dengan perusahaan lain. Ke depan, perusahaan akan memastikan penerapan ESG juga dapat dijalankan pada seluruh rantai pasokan perusahaan.Implementasi aspek ESG tidak hanya dilakukan Sinar Mas Land di area BSD City saja, karena hal ini merupakan aspek penting untuk keberlanjutan usaha yang juga berdampak positif pada lingkungan dan masyarakat. Sinar Mas Land dan Sojitz Corporation melalui PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) mengembangkan Kota Deltamas, yang berdiri di atas lahan seluas ± 3.200 hektare, berlokasi di Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi. Saat ini, Kota Deltamas telah memiliki 19 klaster residensial, 19 klaster komersial, dan kawasan industri Greenland International Industrial Center (GIIC) seluas ± 2.200 hektare yang dikembangkan dengan konsep ramah lingkungan dengan penerapan prinsip ESG dalam berbagai aspek.
Direktur Operasional Kota Deltamas – Robertus Satriotomo menjelaskan, “Sebagai kawasan yang ramah lingkungan, PT Puradelta Lestari Tbk turut berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang lebih hijau, bersih, dan berkelanjutan. Upaya ini diwujudkan melalui sejumlah instrumen seperti penggunaan renewable energy untuk kegiatan operasional dari Marketing Office Kota Deltamas serta fasilitas dan utilitas yang dimiliki Perseroan dalam melayani pelanggan Kota Deltamas dan kawasan industri GIIC. Kami juga bekerja sama dengan PLN dalam menyediakan Renewable Energy Certificate, hingga secara bertahap beralih menggunakan kendaraan listrik untuk operasional bisnis perusahaan dalam mendukung target Net Zero Emission (NZE) pada 2060 yang dicanangkan oleh pemerintah. Untuk kendaraan listrik tersebut rencananya akan diimplementasikan di kawasan Kota Deltamas dan GIIC.”GIIC telah memiliki ± 170 tenants di antaranya Suzuki, Hyundai Motors, Mitsubishi Motors, SAIC GM Wuling, Astra Honda Motors, Kalbe, Maxxis, dan Kohler. GIIC akan mengembangkan zona industri khusus yang didedikasikan untuk data center yang dilengkapi dengan infrastruktur berteknologi tinggi. Saat ini, sudah ada 14 tenant data center baik yang lokal maupun berskala global yang telah bergabung di kawasan industri ini, seperti PT Telkom Indonesia Tbk dan Pusat Data Nasional, di mana mereka akan mendirikan hyperscale data center di GIIC Kota Deltamas (Nanang/Jakarta).