AESENNEWS.COM, PANDEGLANG - Dalam pelaksanaan pekerjaan saluran air ( Draenase) Jalan Raya Nasional Dugaan Asal ,di Wilayah sepanjang jalan Cisata -Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten.
Dari hasil pantauan awak media bersama tim Lembaga Kontrol Sosial ( LSM) LP- KPK ,Terlihat dari pekerjaan nya kurang rapih baik dalam pemasangan batunya mulai dari dasar pondasi serta adukan nyapun terlihat kurang semen .
Dalam hal ini awak media upaya konfirmasi ke pihak pelaksana namun tidak dapat ditemui dilokasi yang ada hanya para pekerja saja, Sebut saja udin " Katakan tadi pihak pelaksana alias mandor lapangan ada pak .cuma sekarang saya gak liat ucapnya.
Begitupun yang dikatakan HN yang namanya enggan di jelaskan ,Saya disini hanya pekerja hal aturan serta papan informasi itu sementara saya kerja disini tidak melihat papan informasi nya pk ...coba nanti tanyakan saja ke mandor pelaksana nya tuturnya kepada awak media ,Rabu (28-06-2023).
Dan kami disini hanya kuli borongan dengan di bayar setelah pekerjaan terselesaikan sesuai dengan hasil kesepakatan per meter kubik yang kita kerjakan ,Namun dari itungan meter kubik upahnya telat di bayar hampir merata para pekerja draenase sepanjang jalan Pandeglang - Labuan ini upah nya telat dibayar nya tutupnya HN.
Disisi lain di katakan oleh Lembaga LP- KPK ,Edi Junaedi ' Menegaskan dalam hal pekerjaan draenase jalan nasional yang ada di wilayah cisata ini terlihat jelas asal ,Seperti hal dalam pemasangan batunya baik dari awal pondasi serta badan pasangan nya itu kurang rapi dan adukan nya pun kurang semen serta tidak ada pemasangan papan informasi pekerjaan ucapnya .
Dengan beberapa kendala yang kami lihat ,meminta kepada pihak mandor pelaksana serta untuk pengawasan proyek ini dan pihak konsultan agar segera turun dan memberikan pengawasan yang extra ,jangan sampai proyek yang memakai anggaran negara hasil bayar pajak masyarakat untuk pembangunan menjadi mubajir sehingga terkesan nanti nya hanya menghabur- hambur kan uang negara saja karena pekerjaan nya asal pungkasnya .Edi Junaedi"
Reporter : Atep Sururi - Jali