Tak kurang dari 30 tim turut meramaikan panggung perlombaan, terdiri dari berbagai Perangkat Daerah Kota Probolinggo, termasuk KONI setempat. Dua kompetisi lomba tradisional utama yang menjadi bintang adalah Egrang dan Dagongan.
Rachma Deta Antariksa, yang memimpin Dispopar setempat, dengan penuh semangat menjelaskan bahwa acara ini tak hanya untuk meramaikan Hari Olahraga Nasional ke-40, tetapi juga sebagai upaya nyata untuk memperkenalkan, melestarikan, dan memberdayakan olahraga tradisional yang khas di Kota Probolinggo.
"Kami menggelar acara ini di pagi hari, agar semangat peserta tetap menyala dan juga untuk menghindari terik matahari yang terlalu menyengat selama mereka berlomba," ujarnya penuh semangat.
Sambutan pun turut disampaikan oleh Asisten Administrasi Umum, Ir. Retno Fajar Winarti, mewakili Wali Kota Probolinggo. Dalam kata-katanya, Asisten Retno mengharapkan agar masyarakat dapat membangkitkan semangat serta reintroduksi olahraga tradisional, khususnya Egrang dan Dagongan, dimulai dari lingkungan pemerintahan dengan harapan dapat diteruskan hingga tingkat terendah di wilayah Kota Probolinggo.
“Olahraga tradisional memiliki makna besar, bahkan sebagian telah mencapai tingkat prestasi, di mana rangkaian kegiatan olahraga ini bahkan mencapai level provinsi dan nasional. Harapan kami dari acara ini adalah menjadi awal semangat serta komitmen untuk memajukan olahraga tradisional di Kota Probolinggo,” tambahnya dengan harap penuh.
(SB)
