Dalam durasi 2 x 25 menit, Kebonsari Kulon menunjukkan keunggulannya dengan mencetak satu gol pada menit ke-5, diikuti oleh tambahan 2 gol di menit ke-10 dan 18. Tim berjersey oranye ini mengakhiri paruh pertama dengan skor 3-0, meninggalkan Triwung Kidul berusaha bangkit di paruh kedua.
Meskipun Triwung Kidul berupaya mengontrol bola dengan serangan-solid di paruh waktu kedua, penjaga gawang Kebonsari Kulon berhasil menangkis upaya mereka. Hingga peluit panjang berkumandang, Triwung Kidul hanya mampu mencetak 1 gol balasan. Kemenangan ini membawa Kebonsari Kulon meraih gelar juara dengan tropi dan uang tunai Rp 5 juta, sedangkan Triwung Kidul sebagai juara kedua memperoleh tropi dan uang tunai Rp 3 juta.
Sekda drg. Ninik Ira Wibawati memberikan apresiasi terhadap kelancaran turnamen ini, menyebut antusiasme masyarakat sangat mendukung. "Pemerintah kota memfasilitasi ini untuk mengajarkan sportifitas, dan responnya luar biasa," ungkap Sekda Ninik. Dia menambahkan, turnamen ini tak hanya tentang kompetisi, tetapi juga sebagai sarana memperkenalkan olahraga positif kepada semua kalangan, dari anak-anak hingga dewasa.
Lurah Kebonsari Kulon, Ikromi Wida Utama, mengungkapkan bahwa kemenangan timnya hasil dari evaluasi dan perbaikan latihan sejak kejuaraan sebelumnya. "Kompakan, kerjasama antara official, pelatih, dan pemain menjadi kunci kesuksesan," terang Lurah Ikromi.
Sementara itu, dalam pertandingan perebutan juara 3 dan juara 4, Tim Kelurahan Wonoasih meraih posisi juara 3 dengan tropi dan uang pembinaan Rp 2 juta, sementara Kelurahan Jrebeng Kidul sebagai juara 4 mendapatkan tropi dan uang tunai Rp 1 juta. Laga final di Stadion Bayuangga dihadiri oleh sejumlah tokoh, termasuk Kapolres Probolinggo Kota, AKBP Wadi Sa'bani, perwakilan forkopimda, Ketua PSSI Kota Probolinggo Eko Purwanto, serta kepala perangkat daerah Pemkot Probolinggo. Suksesnya turnamen ini menandai kontribusi positif dalam memperkenalkan olahraga dan semangat kompetisi di tengah masyarakat.
(SB)
