-->

iklan tengah artikel

no-style

Mengenal Anemia Aplastik Yang Menyebabkan Komika Babe Cabita Meninggal Dunia: Ketahui Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya

AESENNEWS.COM
Friday, April 12, 2024, 7:34:00 PM WIB Last Updated 2024-04-12T12:53:48Z
AESENNEWS.COM, JAKARTA - Komedian Babe Cabita meninggal dunia pada, Selasa(9/10/24) yang lalu, sebelumnya ia berjuang melawan penyakit yang dideritanya yakni Anemia Aplastik. Ia didiagnosa pada 2023 silam, sempat menjalani pengobatan di beberapa rumah sakit di jakarta serta malaysia. 

Hari ke hari, kondisi Babe Cabita terus mengalami drop karena Anemia Aplastik. Namun sebelumnya Babe Cabita dinyatakan mengidap DBD, namun semakin pemeriksaan berlanjut ternyata mengidap penyakit Anemia Aplastik (Penyakit Langka). 

"Tulang sumsumku rusak karena diserang sama imun, jadi dia ga bisa menghasilkan darah sehingga darah saya terus drop" ujar Babe. 




Kendati demikian, dilansir dari beberapa sumber. Media aesennews.com merangkum beberapa informasi mengenai apa itu anemia Aplastik. Berikut penjelasannya. 

Anemia aplastik merupakan kondisi langka yang terjadi ketika sumsum tulang gagal memproduksi cukup sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit. Hal ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan serius karena tubuh kehilangan kemampuan untuk memproduksi sel darah yang penting untuk fungsi tubuh yang sehat.

Penyebab:
Penyebab pasti dari anemia aplastik belum sepenuhnya dipahami, namun beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengembangkan kondisi ini meliputi:
1. Paparan zat kimia beracun seperti pestisida atau benzene.
2. Infeksi virus seperti hepatitis, HIV, atau Epstein-Barr virus.
3. Penggunaan obat-obatan tertentu seperti kemoterapi, obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAIDs), atau antibiotik tertentu.
4. Faktor genetik atau riwayat keluarga dengan gangguan sumsum tulang.


Gejala:

Gejala anemia aplastik dapat bervariasi tergantung pada tingkat keparahannya, namun gejala umumnya meliputi:
1. Kelelahan yang berat.
2. Pusing atau pingsan.
3. Kulit pucat atau kekuningan.
4. Mudah memar atau berdarah.
5. Infeksi berulang atau infeksi yang sulit sembuh.

Pengobatan:

Pengobatan untuk anemia aplastik bertujuan untuk meningkatkan produksi sel darah dalam sumsum tulang atau menggantikannya jika perlu. Beberapa pilihan pengobatan meliputi:
1. Terapi transfusi darah untuk menggantikan sel darah yang hilang.
2. Terapi obat seperti imunosupresan untuk menghentikan serangan sistem kekebalan tubuh terhadap sumsum tulang.
3. Transplantasi sumsum tulang untuk menggantikan sumsum tulang yang rusak dengan yang sehat.

Pencegahan:
Meskipun tidak selalu dapat dicegah, beberapa langkah yang dapat membantu mengurangi risiko anemia aplastik termasuk:
1. Menghindari paparan terhadap zat-zat beracun seperti pestisida atau benzene.
2. Menggunakan perlindungan saat bekerja dengan bahan kimia berbahaya.
3. Menghindari penggunaan obat-obatan yang berpotensi merusak sumsum tulang tanpa pengawasan medis.

Anemia aplastik merupakan kondisi serius yang membutuhkan perhatian medis segera. Jika Anda mengalami gejala anemia aplastik atau memiliki faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan Anda mengembangkan kondisi ini, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk evaluasi dan pengelolaan yang tepat.

Penulis : Asep Supriana Nugraha
Komentar

Tampilkan

  • Mengenal Anemia Aplastik Yang Menyebabkan Komika Babe Cabita Meninggal Dunia: Ketahui Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya
  • 0

Terkini

layang

.

social bar

social bar

Topik Populer

Iklan

Close x