Berangkat dari kota Cianjur, Asep terlebih dahulu singgah di Kota Makassar untuk mempersiapkan perlengkapan pendakian dan menetap disana hingga tanggal 2 Juni 2025. Ia kemudian melanjutkan perjalanan menuju Dusun Tassoso, Desa Gunung Perak, Kecamatan Sinjai Barat, Kabupaten Sinjai dengan waktu tempuh 6 jam dari makasar, yang menjadi titik awal pendakian melalui jalur yang menjadi jalur paforit pendaki, karena waktu tempuh lebih cepat sampai puncak yakni 8-10 jam.
Dusun Tassoso memberikan pengalaman berbeda bagi Asep. Ia mengaku mendapatkan sambutan hangat dari masyarakat setempat meski datang seorang diri. “Mereka memberi makan, tempat istirahat, bahkan waktu untuk berbagi cerita di bawah langit senja. Sebuah keramahan yang langka di tengah kesibukan dunia luar,” ungkapnya.
Gunung Bawakaraeng, dengan ketinggian 2.830 meter di atas permukaan laut, dikenal memiliki makna spiritual yang dalam bagi masyarakat lokal. Nama "Bawakaraeng" sendiri berarti "Mulut Tuhan" dalam bahasa setempat. Gunung ini kerap dijadikan lokasi ritual tahunan oleh komunitas tertentu.
Selain jalur Tassoso di Sinjai, pendakian Gunung Bawakaraeng juga dapat dilakukan melalui jalur Lembanna di Kabupaten Gowa—jalur paling populer dengan fasilitas yang relatif lengkap—serta jalur Bulu Balea yang terkenal ekstrem dan diperuntukkan bagi pendaki berpengalaman. Jalur Lembanna sendiri menempuh waktu sekitar 12 hingga 14 jam menuju puncak, melewati sepuluh pos pendakian yang menawarkan berbagai pemandangan seperti hutan pinus dan Lembah Ramma di Pos 7.
Puncak Gunung Bawakaraeng ditandai oleh sebuah tugu triangulasi yang menjadi saksi bisu bagi para pendaki dari berbagai penjuru. Bagi Asep, perjalanan ini adalah lebih dari sekadar petualangan.
“Pendakian ini bukan hanya tentang menaklukkan ketinggian. Ini adalah perjalanan hati. Setiap langkah di Gunung Bawakaraeng, setiap tatap mata penduduk lokal di Tassoso, dan setiap desir angin di lereng-lereng sunyi menyampaikan pesan yang tak bisa diucapkan dengan kata-kata,” pungkasnya.
Asep berharap suatu hari nanti ia dapat kembali ke Tassoso, menyusuri jejak yang sama, dan kembali meresapi keheningan penuh makna di jantung Sulawesi Selatan.
Pendakian gunung Bawakaraeng oleh pendaki cianjur ini, Asep Supriana Nugraha menempuh 5,5 jam saja hingga puncak, ini waktu sangat cepat dibandingkan dengan estimasi awal, pungkasnya.