AESENNEWS.COM, Bandung – Di tengah derasnya arus digital, minat baca sering kali terpinggirkan. Namun, komunitas literasi Aksara Rembaka hadir dengan semangat baru untuk menghidupkan kembali budaya membaca dan journaling di kalangan generasi muda.
Didirikan oleh Meilani Wulan, Aksara Rembaka awalnya muncul sebagai program advokasi saat dirinya menjabat Duta Pendidikan Jawa Barat. Kini, komunitas ini berkembang menjadi ruang bagi anak muda untuk saling mendukung, berbagi pengalaman, dan mengasah keterampilan literasi. Visi tersebut sejalan dengan target Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya Pendidikan Berkualitas serta Kehidupan Sehat dan Sejahtera.
Sejumlah program telah dijalankan, mulai dari Bagaskara (Bedah Buku Bersama Aksara), Jalin Kersa Ka Balarea, hingga Webinar Nasional “Unlocking Mental Health with Journaling: A Path to Productivity” yang berhasil menarik lebih dari 120 peserta. Webinar tersebut menyoroti journaling sebagai sarana menjaga kesehatan mental sekaligus meningkatkan produktivitas.
Saat ini, Aksara Rembaka tengah fokus pada kegiatan Sosialisasi Modul Harmoni yang berlangsung di Masagi Tjibogo, Bandung sejak 31 Agustus hingga 5 Oktober 2025. Modul ini dirancang agar literasi tidak hanya sebatas membaca dan menulis, tetapi juga menjadi media refleksi, healing, dan penguatan karakter anak.
Respon positif datang dari para peserta. Lukman, seorang mahasiswa, mengaku mendapat pengalaman berharga dari keterlibatannya.
“Aku anaknya introvert banget. Tapi setelah gabung Aksara, aku bisa berani bicara di depan umum. Buat aku, Aksara Rembaka bukan cuma komunitas, tapi keluarga tempat kita sama-sama belajar tumbuh,” ungkapnya.
Dengan langkah yang masih muda, Aksara Rembaka terus memperkuat komitmennya untuk mendorong gerakan literasi, mengadvokasi pendidikan, serta mendukung kesehatan mental generasi muda agar lebih siap menghadapi tantangan zaman.
Red