AESENNEWS.COM, PANDEGLANG-BANTEN,
Sentra Pelayanan Pemberian Gizi (SPPG) yayasan gerakan Banten bersatu mulai menunjukkan perannya dalam mendukung program gizi nasional, khususnya program Asta cita Presiden Prabowo di seluruh wilayah kecamatan dan kabupaten kota madya yang sudah mulai berjalan dengan kesiapan nya namun sayang tidak SPPG seperti yang ada Di Desa Cikiruhwetan Kecamatan Cikeusik Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten ini, di duga kurang persiapan hingga ada menu yang di sajikan menjadi basi .Selasa (04-11-2025)
SPPG yang berada di bawah naungan Yayasan Gerakan Banten bersatu ini belum bisa dikatakan sukses dalam mendistribusikan untuk menu MBG sebanyak 6 sekolah dengan porsi- porsi Makanan Bergizi (MBG).
Bantuan MBG ini untuk menyasar berbagai tingkatan sekolah, mulai dari PAUD, TK, SD, SMP, hingga SMA/SMK, serta kelompok rentan seperti ibu hamil, balita, dan ibu menyusui di wilayah kecamatan Cikeusik.
"Seharusnya dalam Pendistribusian MBG ini dibagi beberapa gelombang untuk memastikan kualitas makanan terjaga, yaitu pada pukul 07.30 WIB, 09.00 WIB, dan 11.00 WIB. SPPG Yayasan Gerakan Banten yang berlokasi di Cikiruhwetan kemungkinan dibangun sesuai belum sesuai standar Badan Gizi Nasional,sehingga dalam penyajian menu nya kurang persiapan sehingga menimbulkan basi dan di komplen oleh pihak guru serta murid .
Dalam hal ini dibenarkan oleh salah wali murid ,DN" yang enggan di jelaskan namanya menanggapi hal ini
Dengan adanya menu sayuran basi di khawatiran akan membuat penyakit pada kesehatan anak kami tegasnya.
Dikatakan juga oleh penjaga sekolah ,JR"Dalam loncing pertama oleh pihak terkait pada hari ,Senin Tgl.03-11-2025 menu makanan yang diberikan untuk siswa-siswi sekolah di cikiruhwetan, ditolak karena basi oleh kepala sekolah dan itu pun disaksikan muspika -Cikeusik ,bahkan pihak MBG yayasan tersebut kurang kordinasi pada pihak muspika setempat
Hal penolakan untuk memastikan adanya menu yang tidak ber kwalitas dan ber mutu . Sehingga hal yang kami khawatirkan para siswa dari sehat menjadi sakit hingga Keracunan pesan nya.
Dalam hal ini awak media upaya konfirmasi kepada pihak terkait,Paris " mengatakan melalui tlpn serta Whas Upp nya,betul di menu kami yang disajikan untuk para siswa ada yang basi sehingga di tolak oleh pihak sekolah ucapnya.
Namun hal itu tidak bisa kami pungkiri bahkan akan dijadikan pembelajaran untuk persiapan kedepanya ,insaallah kami akan ber upaya se maksimal mungkin hal ini tak kan terjadi lagi tuturnya.
Dikomentari juga oleh pengamat program pemerintah dari pihak lembaga swadaya masyarakat,Ipin Sarpin" seharusnya SPPG dalam pengadaan MBG ini harus sudah matang persiapan nya, jangan mencoba-coba dalam hal ini menyangkut kesehatan dan keselamatan orang banyak .
Dan juga yang harus diterapkan sistim empat langkah utama harus diterapkan untuk menjamin keamanan makanan:
1-Penerapan sanitasi yang ketat pada lingkungan, sarana, dan prasarana SPPG.
2-Pelaksanaan dan pengawasan Standar Operasional Prosedur (SOP) di setiap bagian, mulai dari penerimaan bahan baku, penyimpanan, pengolahan, hingga pemorsian.
3-Pengujian keamanan makanan menggunakan pemeriksaan fisik organoleptik dan rapid test untuk mendeteksi zat berbahaya seperti Nitrit, Formaldehida, Arsenik, dan Sianida. Pengujian ini dilakukan oleh Personel Sidokkes yang telah mendapatkan pelatihan khusus.
4-Pemeriksaan kesehatan rutin kepada seluruh petugas SPPG.
Dengan kapasitas dan Standar yang dimiliki SPPG Cikiruhwetan ini harus bisa menargetkan untuk dapat melayani 6 Sekolah untuk siswa/i penerima manfaat ke depannya.
Di harapkan, Program ini diharapkan menjadi pilot project yang efektif dalam meningkatkan status gizi masyarakat, khususnya anak-anak sekolah di wilayah Cikeusik , sejalan dengan visi pemerintah pusat tutupnya.Iping Sarpin"
Reporter: Ab-Tim
