Nyamuk tersebut hidup di air jernih yang tergenang di dalam ban bekas, sampah yang berserakan, disela - sela lemari pakaian yang kerap kali lupa untuk dikunci.
Nyamuknya mudah dikenali dengan kaki belangnya, geraknya yang lincah dapat luput dari perhatian kita. Dengan ciri khas jika terkena penyakit DBD adalah panas tinggi tubuhnya, kondisi suhu tubuh naik turun dan jika tidak segera ditangani maka nyawa tak tertolong karena sel darah merah berkurang. Maka untuk itu, jika sudah 3 hari panas tubuh tidak turun, segera bawa ke rumah sakit terdekat.
Antisipasi penyebaran jentik nyamuk Aedes aegypti yaitu, dengan menguras bak mandi, menutup sampah dan menimbun benda yang dapat digenangi air seperti ban bekas atau kaleng bekas. Hindari kebiasaan menggantung pakaian, dan sering - sering bersihkan bak mandi dan taburkan serbuk Abate pada bak mandi atau Aquarium ikan hias.
Hari ini, RW 04 Pulogebang sudah memulai Fogging untuk mengantisipasi terjadinya wabah penyakit DBD.Tepatnya di RT 03 /RW/4 dilakukan fogging pada, Selasa (6/6/23). Masyarakat setempat sudah dikabarkan melalui Grup WhatsApp warga tentang pelaksanaannya. Petugas dengan sigap melakukan hal itu dibantu oleh warga dan staf RT seperti ibu PKK dan Dawis.
Pengasapan ini dapat dilakukan dengan partisipasi warga sehingga berjalan tertib. Semoga dengan aksi fogging ini dapat membantu dalam mencetak penyakit DBD yang biasanya datang pada musim pancaroba, musim peralihan dari musim hujan ke musim panas (Nanang/Jakarta).