AESENNEWS.COM Probolinggo - Ditemui disela-sela kerjanya pada Rabu (13/12/2023), Siti Romlah S.Si., M.Pd, selaku Plt. Dinas Pendidikan dan Ristek Pemerintah Kota Probolinggo, menyampaikan awal mulanya perjalanan inisiasi guru penggerak sejak tahun 2003. Bulan September lalu, Walikota Probolinggo mengukuhkan 49 guru penggerak dan 15 sekolah penggerak.
"Guru penggerak diharapkan menjadi pendorong utama dalam percepatan transformasi pendidikan, terutama dengan implementasi kurikulum merdeka. Dengan keberadaan mereka di Kota Probolinggo, diharapkan dapat mempercepat peningkatan mutu pendidikan, terutama dalam layanan pembelajaran," Ungkapnya.
Dia menambahkan, "Alhamdulillah, dari 49 guru penggerak tersebut, banyak inovasi dilahirkan tahun ini. Dinas Pendidikan menjadi percontohan dengan meraih top inovasi terpuji di Provinsi Jawa Timur, mendapat penghargaan dari gubernur. Kami berkomitmen untuk mempromosikan guru penggerak berinovasi, seperti bapak David dan bapak Irfan yang dipromosikan menjadi kepala sekolah." Ujarnya
"Harapannya, pengukuhan sebagai guru penggerak tidak hanya sebatas gelar, melainkan dapat memberikan dampak langsung pada peserta didik. Layanan pembelajaran harus benar-benar berfokus pada peserta didik, mengembangkan kompetensi kognitif, efektif, keterampilan, karakter, dan soft skill. Maka, optimalkan peran guru penggerak untuk kemajuan pendidikan di Kota Probolinggo," Harapannya
Senada juga disampaikan Zakial Irfan selaku Kepala SMP Negeri 8 Probolinggo, turut menyampaikan bahwa meski berada di pinggir selatan kota, SMP Negeri 8 membuktikan eksistensinya. Prestasi akademik dan non-akademik, seperti juara 1, 2, dan 3 OSN matematika dan IPA, serta prestasi di bidang film dokumenter, menjadi bukti bahwa sekolah ini tak bisa dianggap sebelah mata.
"Kami telah meraih prestasi, termasuk masuk nominasi film festival tingkat nasional. Ini membuktikan bahwa SMP Negeri 8 pantas diakui. Ke depan, kami akan terus mengembangkan potensi siswa dan mencetak lulusan terbaik sesuai tujuan pendidikan nasional melalui program-program unggulan," ungkapnya dengan semangat
David Jonatha Badra selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 6 Probolinggo, menyampaikan inovasi yang terus berkembang di sekolahnya. Dari lomba baca puisi hingga menyanyi dalam bahasa Jawa, siswa-siswi di SMP Negeri 6 menunjukkan kreativitas luar biasa. Tak hanya itu, prestasi dalam berbagai kejuaraan seperti lomba menyanyi dan video pendek storytelling turut menghiasi perjalanan SMP Negeri 6 dengan bangga mencatat keberhasilan, mulai dari juara 2 tingkat kota untuk lomba menyanyi hingga juara 3 di kota Probolinggo untuk lomba video storytelling.
"Namun, tidak hanya fokus pada prestasi akademis, David juga berbicara tentang revitalisasi lapangan sepak bola SMP Negeri 6. Dia berharap mendapatkan dukungan untuk memperbaiki lapangan yang vakum sejak 2020-2022 akibat pandemi COVID-19. Dengan lapangan yang luas, melihat potensi besar untuk kegiatan olahraga, pembentukan klub baru, hingga kemungkinan lomba kerapan kambing", Ungkapnya
Tak hanya itu, dia berencana menjalin kerja sama dengan Rumah Sakit Ar-Rozy untuk menyertakan aspek kesehatan dalam kurikulum. Dengan kurikulum yang mencakup pengetahuan tentang kesehatan, berharap agar setiap siswa dapat memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan, sesuai dengan prinsip bahwa "sebaik-baik manusia adalah orang yang bermanfaat bagi orang lain", Melalui segala upaya ini, David memiliki harapan besar untuk membangun SMP Negeri 6 Probolinggo agar tetap maju dan dihargai oleh masyarakat sekitar. Prestasi seperti juara 3 di lomba video sekolah inspiratif menjadi bukti bahwa sekolah ini terus menorehkan prestasi yang membanggakan di tengah tantangan zaman." Harapnya