Tutut, Ketua panitia penyelenggara kegiatan, menjelaskan bahwa tujuan dari acara ini adalah untuk menggali potensi seni dan budaya yang dimiliki oleh masyarakat Kelurahan Tisnonegaran. Selain itu, acara ini juga bertujuan menjalin silaturahmi, mengajak masyarakat sadar akan potensi wisata yang dimiliki, serta menggerakkan perekonomian melalui pemberdayaan. "Tidak kalah pentingnya, kami juga ingin memberikan apresiasi pada forum anak dan mendukung terwujudnya kota ramah anak," ungkap Tutut.
Lebih lanjut, Tutut menjelaskan bahwa sebanyak 700 orang terlibat dalam kegiatan ini, melibatkan peserta dari berbagai kelompok masyarakat mulai dari usia PAUD hingga lansia. Peserta tersebut berasal dari 4 lembaga pendidikan, 4 sanggar seni, 5 LKK kelurahan, 5 paguyuban reog dari luar kota, dan 25 UMKM Kelurahan Tisnonegaran yang turut meramaikan acara dengan tema "Lestarikan Seni Budaya dan UMKM Berdaya".
Pukulan gong dari Habib Hadi menandai dimulainya pertunjukan seni dan budaya, mencakup drumband, reog, jaran bodhag, tari Papua, karawitan wanita, hingga hadrah. Berbagai penampilan seni termasuk paskibraka pelajar SMPN 10, tari glipang, tari re re re, tari pecut, tarian nusantara medley, dan line dance disajikan dengan penuh semangat. Para peserta berjalan dari panggung di depan Kedai Ant Kelurahan Tisnonegaran, melewati Jalan Ir. Juanda, hingga mencapai posyandu Tisnonegaran.
Habib Hadi juga memberikan informasi bahwa pembangunan RSUD Ar Rozy telah selesai dan akan diresmikan pada 23 Desember mendatang. Ia mengajak semua masyarakat yang hadir untuk ikut meramaikan peresmian rumah sakit di wilayah selatan Kota Probolinggo.
Selain itu, pada malam harinya, digelar pula fashion on the street yang turut dihadiri oleh Staf Ahli Perekonomian dan Pembangunan Slamet, jajaran Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Dispopar), lurah se-Kecamatan Kanigaran, Ki Guco Bambang Supriyono pemilik Sanggar Seni Mardi Budaya, ketua RT-RW se-Kelurahan Tisnonegaran, babinsa dan bhabinkamtimas setempat, serta para donatur kegiatan.
(SB)
