Gunung Sugih | AESENNEWS.COM |
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Gunung Sugih dan PT. Flamboys Roaster Indonesia menjalin kerjasama dengan menggelar pelatihan roasting coffe bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Bertempat di Aula Ruang Kegiatan Kerja Lapas, acara ini bertujuan memberikan keterampilan baru kepada WBP khususnya keterampilan roasting coffe dan memberikan peluang pekerjaan setelah bebas, Senin (04/03).
Diikuti oleh seluruh jajaran pejabat struktural dan staf serta sebanyak 20 orang peserta pelatihan dari WBP Lapas Gunung Sugih. Kerja sama ini berlangsung selama satu tahun sejak ditandatangi oleh Kepala Lapas Gunung Sugih, Suprihadi dan PT. Flamboys Roaster Indonesia, Suhendra Islami.
Dalam pembukaannya, Suprihadi menyampaikan harapannya bahwa pelatihan ini akan menjadi langkah awal untuk membantu WBP kembali ke masyarakat dengan keterampilan yang dapat diapresiasi oleh dunia kerja.
"Kami sangat bersyukur atas kerjasama ini. Kepada WBP peserta pelatihan agar dapat mengambil ilmu yang diberikan nanti, semoga pelatihan ini dapat memberikan dampak positif dan mempersiapkan WBP untuk memulai kehidupan baru setelah bebas," ujar Suprihadi.
"Terimakasih Lapas Gunung Sugih atas kesempatan yang diberikan kepada kami. Program ini tidak hanya memberikan keterampilan baru kepada WBP, tetapi juga membuka peluang kerja di industri kopi yang terus berkembang. Semoga ilmu yang disampaikan nanti dapat berguna di Lapas dan khelak ketika kembali ke rumah," ucap Suhendri Islami.
Selanjutnya penyampaian materi oleh Suhendri Islami berupa cofee cupping yaitu kegiatan menganalisa kualitas kopi, mulai dari aroma, rasa, keasaman hingga keseimbangan rasa kepada peserta pelatihan.
“Terimakasih untuk seluruh jajaran dan PT. Flamboys Roaster Indonesia, pelatihan kemandirian roasting coffe ini dapat menjadi langkah positif dalam proses rehabilitasi dan reintegrasi WBP ke masyarakat. Kami berkomitmen untuk memberikan peluang kepada WBP untuk belajar dan mengembangkan keterampilan baru yang dapat meningkatkan kualitas hidup mereka di masa depan," ujar Suprihadi. (**)
