AESENNEWS.COM, Lampung - Sudah sepantasnyalah apresiasi diberikan kepada Tati Hartati atas sikap responsifnya dengan segera menindak tegas beberapa anak didik kelas 5 yang membawa clurit mainan ke sekolah. "Awalnya tiga hari yang lalu saya melihat salah seorang dari antara mereka ini memamerkan clurit mainannya yang terbuat dari kertas kardus.
Lalu saya tanya, "Apakah ada teman-temanmu yang lain memilikinya?" Dan jawabnya, "Tidak!" Memang pada waktu itu saya percaya saja. Barulah hari ini ketahuan oleh saya bahwa ternyata dari dalam tas mereka ini terdapat clurit mainan. Kemudian saya membawa mereka ke kantor guru untuk ditanya satu per satu tentang maksud pembuatan clurit mainan tersebut. Rupanya jawaban mereka sepakat bahwa clurit-clurit mainan itu akan digunakan untuk bermain tawuran, "Ujar wali kelas 5 ini menceritakan kronologisnya (Jumat, 22/03/2024).
Berikut ditambahkannya bahwa tindakan ini murni merupakan tindakan antisipatif. "Mungkin bagi sebagian guru atau orang tua siswa apa yang saya lakukan ini dianggap berlebihan mengingat mereka masih kecil tetapi tidak bagi saya.
Apa yang sudah mereka perbuat sekarang ini bertendensius akan memunculkan ekses-ekses negatif di kemudian hari sehingga tindakan preventif harus dilakukan sedini mungkin. Sebagai wali kelas 5, saya bertanggung jawab tidak hanya memberikan pengajaran yang bersifat kognitif saja, melainkan juga pendidikan moral kepada anak-anak didik yang berada dalam pengasuhan saya.
Maka dari itu, saya meminta mereka untuk membuat surat pernyataan bahwa tidak akan mengulanginya lagi dan ditandatangani oleh anak dan orang tua masing-masing, "Pungkasnya kepada awak media Aesennews. (David)
