Kepala Sekolah SDN Magung 01, Deni Susanto, S.Pd (58), menjelaskan bahwa bantuan tersebut dialokasikan untuk membangun 5 ruang kelas, 1 ruang UKS, 1 ruang perpustakaan, 1 mushola, dan 2 toilet.
“Dana bantuan ini sebenarnya belum turun. Namun, pelaksanaan pembangunan sudah kami mulai karena dikejar waktu pelaksanaan yang hanya 90 hari kalender, mulai 28 September hingga 26 Desember 2025. Sebelum pembongkaran, saya juga sudah berkonsultasi dengan fasilitator dan perencana, dan mereka mendukung langkah ini,” ungkap Deni kepada Aesennews.com.
Deni menambahkan, pekerjaan sudah berjalan selama 5 hari dengan melibatkan 11 pekerja setiap harinya. Bahan bangunan seperti baja ringan untuk atap diperoleh dari toko material dengan sistem pembayaran yang akan dilunasi setelah dana bantuan cair.
“Pelaksanaan pembangunan ini sama sekali tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar (KBM). Dari 23 ruang kelas yang ada, masih tersedia 16 ruang kosong yang bisa dipakai,” tambahnya.
Hal senada disampaikan Andang Munandar, S.Pd (55), selaku Ketua Pelaksana Pembangunan sekaligus guru olahraga SDN Magung 01. Ia menuturkan, proses pembongkaran 5 ruang kelas, 1 ruang UKS, 1 perpustakaan, 1 mushola, dan 2 toilet memakan waktu 5 hari, dari Minggu hingga Kamis, dengan melibatkan 11 pekerja.
“Dari 11 pekerja itu, 4 orang adalah tukang dengan upah Rp170.000 per hari, dan 7 orang lainnya adalah laden (kenek) dengan upah Rp130.000 per hari,” jelas Andang.
Pihak sekolah berharap pembangunan bisa selesai tepat waktu sehingga fasilitas baru segera dapat dimanfaatkan oleh siswa dan guru.
-Karyadi-
