AESENNEWS.COM, - apa yang dimaksud dengan hakikat pendidikan nilai dalam pendidikan umum Sebelum kita mengetahui apa itu Hakikat Pendidikan Nilai dalam Pendidikan Umum diindonesia ada alangkah baiknya kita harus mengerti terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan Pendidikan tersebut. Jadi dengan demikian pendidikan adalah sarana masyarakat untuk memperoleh suatu ilmu yang diajarkan oleh para ahli yang ada didalamnya dengan tujuan lain agar peserta didik memperoleh pengendalian diri, mencerdaskan, berahklak mulia, dan terampil dalam suatu bidang yang ditekuninya, jadi pada dasarnya Pendidikan diharuskan mampu untuk menghasilkan manusia yang berintelektual dan bermoral.
Jika kita merujuk kedalam
UU Sistem Pendidikan Indonesia No 20 Tahun 2003 tertulis bahwa Pendidikan
Nasional Indonesia terdiri dari tujuh jenis Pendidikan diantaranya :
1. Pendidikan Umum
2. Pendidikan Kejuruan
3. Pendidikan Akademik
4. Pendidikan Profesi
5. Pendidikan Vokasi
6. Pendidikan Keagamaan
7. Pendidikan Khusus
Sebelum masuk pada soal
Hakikat Pendidikan Nilai Umum kita harus melihat perbedaan antara Pendidikan
Nilai dan Pendidikan Umum. Jadi
Pendidikan Nilai adalah suatu sarana untuk mengantarkan manusia kepada
nilai-nilai yang tinggi serta didalamnya diajarkan norma, budi pekerti, dan
moral agar manusia dapat bersikap atau berprilaku yang baik dan memiliki nilai
yang tinggi dalam kehidupannya. Sedangkan Pendidikan Umum adalah fondasi atau
dasar dari segala jenis Pendidikan,
Pendidikan ini mengacu pada Pendidikan dasar hingga perguruan tinggi didalamnya
dituntut untuk memiliki pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai dalam
pelaksanaannya.
Jadi dengan demikian hakikat
pendidikan nilai dalam pendidikan umum adalah Pendidikan yang lebih
berfokus pada mengembangkan Nilai-nilai serta keterampilan sosial, Pendidikan Nilai
Umum ini memiliki fungsi untuk bertingkah laku yang baik antar sesama manusia
supaya diterima diantara masyarakat lainnya, selain itu nilai dari Pendidikan
umum mempunyai fungsi lain yang diantaranya :
1. Memperoleh Hubungan baik.
2. Memberikan Pedoman Kepada Manusia.
3. Dapat Mengembangkan Nilai-nilai Pendidikan
Tersebut.
4. Menjadikan Hidup Yang Harmonis.
5. Menjadikan Hidup Yang Disiplin.
6. Menjadikan Hidup Yang Berdemokrasi.
7. Menjadikan Hidup Yang Bertanggung Jawab Dalam
Segala Hal. (Raven 1977:156).
Contoh nilai dalam pendidikan umum yang ada
disekitar kita.
a. Masyarakat
bekerjasama membersihkan lingkungan sekitar agar terhindar dari nyamuk
demam berdarah. Dari kegiatan tersebut
masyarakat berinisiatif untuk membersihkan
lingkungan yang ada disekitarnya dengan
membersihkan gorong-gorong, saluran
drainase, mengecek genangan-genangan air
apakah ada jentik nyamuk dll. Dari hal ini
peran Pendidikan sangat mendukung prilaku
kehidupan masyarakat, Pendidikan yang
baik akan menghasilkan orang-orang yang
bernilai dan baik juga, karena impartasi dari
Pendidikan tersebut sangat nyata jika
dilihat dari kehidupan yang harmonis, bernilai,
Dan Saling tolong menolong serta menjadikan
hidup itu menjadi lebih baik.
2. Indonesia
terdiri dari berbagai suku, budaya dan agama dan itu bagian dari kekayaan
negara kita, dengan adanya keberagaman tersebut tidak jarang memunculkan sikap
etnosentrisme, prejudis, dan diskriminasi. Jelaskan bagaimana etnosentrisme,
prejudis, dan diskriminasi dapat menjadi sumber permasalahan bagi bangsa
Indonesia. Berikan contoh kasus untuk memperjelas jawaban Anda!
Indonesia adalah negara yang memiliki ragam budaya,
bahasa, agama dan suku yang tersebar dari pulau sumatera hingga papua. Setiap
daerah memiliki ragam budaya yang berbeda-beda itu bisa dilihat dari kebiasaan
dan bahasa sehari-hari. Indonesia memang dikenal di muka dunia sebagai negara
yang memiliki nilai tinggi dibandingkan negara lain, karena banyaknya
keanekaragaman budaya tersebut dapat dipersatukan oleh satu kesatuan yaitu
Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan satu bahasa yaitu bahasa Indonesia.
Dari keanekaragaman tersebut pastinya banyak menimbulkan perselisihan antar
kelompok satu dengan yang lainnya entah itu dari segi budaya, suku, agama
maupun bahasa. Dari semua keragaman tersebut justru Agama lah yang paling
sering mendapatkan permasalahan paling
serius. Seperti contohnya penutupan beberapa tempat ibadah (Gereja) di beberapa
wilayah diindonesia seperti beberapa waktu lalu yang terjadi di Bandung,
Tangerang, dan daerah lainnya, atau pelarangan renovasi tempat ibadah agama
budha di sukabumi, pelarangan ritual budaya malesung di Kalimantan dan masih
banyak permasalahan lainnya yang terjadi. Untuk itu kita perlu memahami
beberapa sikap dibawah ini untuk mendasari permasalahan di atas diantaranya :
a. Sikap Etnosentrisme
Sikap etnosentrisme
adalah sebuah sikap yang bersumber pada kebudayaannya dari setiap kelompok
masyarakat itu sendiri. Sikap ini tertuju pada percayanya akan adat istiadat,
ras, tradisi dan kebangsaannya tersebut. Sikap etnosentrisme memandang
budayanya lebih baik daripada budaya milik kelompok lain, jadi sikap ini
menimbulkan perbandingan antara budaya lain dan budaya miliknya dan menyebabkan
permasalahan jika dikemukakan di wilayah bukan budayanya.
Contohnya : Pada jaman penjajahan dan perang dunia ke-dua (IP
MAN pada Tahun 1893-1972), China memiliki budaya seni yaitu wingchun (seni bela
diri china) yang dipopulerkan oleh Ip Kai Man (IP MAN) dianggap sebagai lelucon
oleh kelompok budaya bangsa eropa, yang kita tahu bahwa budaya eropa memiliki
bela diri tinju. dan budaya eropa melihat bela diri yang aneh terhadap china,
bangsa eropa melihat hal itu karena ketika melakukan pukulan disertakan
teriakan-teriakan. Padahal dalam budaya china teriakan-teriakan pada saat
memukul adalah sebuah spirit atau kekuatan yang supranatural, sedangkan dalam
budaya eropa itu tidak ada, apalagi dalam bela diri tinju.
Dampak negative dari
sikap etnosentrisme adalah akan adanya
menyebabkan sebuah konflik diantara dua kelompok ini karena akan saling menilai
bahwa kelompok lain lebih rendah.
b. Sikap Prejudis
Sikap Prejudis atau
Prasangka adalah sebuah sikap yang timbul dari diri seseorang yang kemudian
mempengaruhi suatu kelompok lain dimana sikap ini beradasarkan pada
ketidak-sukaan akan suatu individu atau kelompok tersebut yang bertentangan dengan kelompoknya.
Biasanya sikap prejudis bersifat negative dan didalamnya memiliki sikap emosi
yang negative.
Contohnya :
a. di arab Saudi Wanita
dilarang mengemudikan mobil, itu karena beranggapan bahwa laki-laki adalah
pemimpin.
b. Orang-orang
diindonesia beranggapan bahwa orang sunda tidak bisa menyebutkan F pada
alfabet, memang pada dasarnya didalam alfabet sunda itu tidak ada F, tapi tidak
semua orang sunda tidak bisa menyebutkan F, masih banyak yang bisa melakukannya
termasuk saya.
c. banyak orang
beranggapan bahwa Wanita berambut pendek dan suka memakai celana Panjang adalah
lesby atau penyuka sesama perempuan. Itu didasari bahwa Wanita biasanya
menggunakan roh atau gaun. Padahal itu tidak benar adanya hanya sebuah
prasangka.
Dampak Buruk sikap
prejudis : mengundang permusuhan,
kehidupan kita jadi gelisah karena memikirkan prasangka tersebut, tidak bisa
membedakan mana orang baik dan jahat.
c. Sikap Diskriminasi
Adalah suatu perbuatan yang melanggar Hak Asasai
Manusia hal ini meliputi sikap, Tindakan, dan prilaku seseorang terhadap
yang lain yang sifatnya lebiih mengarah
kepada hal-hal yang negarif, dimana sikap ini selalu membeda-bedakan atau
memisahkan akan sesuatu antara lain jenis kelamin, suku, ras, agama, warna
kulit, dan lain sebagainya. Sikap ini harus kita hindari karena akan
menyebabkan banyak permasalahan antar individu maupun kelompok tertentu. Biasanya
sikap diskriminasi melakukan Tindakan yang membatasi hak terhadap setiap orang atau
suatu kelompok tertentu. Jika merujuk pada Kemendikbud pasal 1 ayat 3 UU no
1999 tentang diskriminasi dapat digolongkan menjadi beberapa jenis
diantaranya :
1. Diskriminasi pada jenis kelamin dan gender.
Contoh : diskriminasi
pada jenis kelamin biasanya banyak orang mengkaitkan dengan gender, biasanya
terjadi bentuk kejahatan pelecehan seksual, pemerkosaan, atau lainnya. Akan hal
ini kita bisa menambil contoh pada 2021
lalu seorang Ustad mencabuli 34 santriwati di jawa timur.
Dampak buruk : santri
takut masuk pesantren, adanya trauma berat terhadap korban.
2. Diskriminasi pada suku, ras, dan agama.
Contoh : Penutupan 23
Gereja di Bandung pada 2005 silam. Padahal jika kita merujuk pada Undang-undang
1945 pasal 28E ayat 1 setiap orang berhak memeluk agama dan beribadah
menurut kepercayaannya, dan hal itu dilindungi negara. Masyarakat diberikan
kebebasan untuk memilih yang sesuai dengan hati nuraninya. Tapi kenyataannya
masih banyak terjadi tidakan diskriminasi terhadap Agama.
Dampak buruk : Jemaat
gereja takut beribadah, adanya perselisihan antar dua kelompok mayoritas dan
minoritas.
3. Diskriminasi pada penyandang disabilitas.
Contoh : salah satu
perusahaan ojek online yang beberapa tahun lalu viral, melakukan seleksi terhadap
calon mitranya. Pada saat seleksi tersebut penyandang disabilitas tersebut
mengatakan saya tuna rungu, namun petugas menghiarukannya malahan menunjukan
sebuah kertas undangan wawancara yang isinya setiap orang harus mengikuti tes
pendengaran jarak jauh dengan panggilan
nama, tepukan tangan dll. Nah ini bisa menimbulkan tersinggungnya penyandang
disabilitas tersebut.
Dampak buruk : menyakiti
hati penyandang disabilitas, penyandang disabilitas merasa tidak di hargai yang
menyebabkan trauma untuk bekerja disuatu perusahaan.
3. Dewasa ini perkembangan teknologi semakin
berkembang pesat akan tetapi hal itu berbanding terbalik dengan kondisi moral
manusia, cukup banyak terjadi krisis moral di Era sekarang. Menurut anda,
apakah kemajuan teknologi saat ini sebanding dengan kualitas peradaban manusia
secara keseluruhan, atau bahkan sebaliknya? Jelaskan dan berikan contoh kasus
untuk memperjelas jawaban anda!
Seperti yang kita
ketahui dari waktu ke waktu perubahan teknologi sangatlah pesat perkembangannya
apalagi sejak adanya internet yang membuat peradaban manusia di muka bumi ini
lebih cepat maju. Yang dulunya untuk berhubungan orang yang jauh harus
menggunakan surat dan sampainya bisa berminggu-minggu namun saat ini hanya
tinggal duduk manis dan gunakan jari kita untuk mengirim pesan langsung samai
hitungan detik. Jika merujuk pada
pertanyaan diatas apakah hal ini sebanding dengan kualitas peradaban manusia
saat ini ? menurut saya pribadi perihal tersebut tidak sebanding, lantaran
ketika teknologi semakin canggih akan semakin banyak pula krisis moral. Bahkan
orang-orang banyak mempergunakan kecanggihan teknologi untuk hal-hal negative
seperti memanfaatkan flatform media elektronik untuk kegiatan prostitusi, judi
online, penipuan dan lain sebagainya.
Memang pada dasarnya diciptakannya teknologi dan
kemajuannya adalah untuk memperlengkapi manusia dalam pekerjaan, komunikasi, bisnis
dan sebagainya agar lebih mudah dan efisien, jika merujuk pada hal tersebut
memang manfaatnya banyak sekali, namun pada kenyataannya banyak juga terjadi kasus
krisis moral apalagi di era canggih sekarang ini. Bukan hanya krisis moral
saja, dampak buruk dari teknologi merubah dan menurunnya hubungan sosial antar
manusia, peran teknologi mampu menggantikan peran manusia dalam sektor
industry.
Kemajuan teknologi tidak sebanding dengan kualitas
manusia yang ada didalamnya itu lantaran dipacu dengan kecanggihan-kecanggihan
yang terjadi. Berikut ini contoh beberapa kasus untuk memperjelas permasalahan
diatas :
a.
Memacu Tindakan
kekerasan atau kriminalitas.
Seperti yang kita ketahui saat ini booming
aplikasi-aplikasi yang digunakan oleh masyarakat dimana isi didalamnya
mengunggah video-video atau foto-foto pribadi penggunanya menggunakan
pakaian-pakaian sexy. Dan hal itu menimbulkan meningkatnya Tindakan kriminal pemerkosaan,
pencurian dll.
Contoh kasus : di majalengka jawa barat terdapat kasus
satu remaja siswi SMA diperkosa oleh seorang tiga orang pria yang berkenalan di media
sosial pada April 2021 silam. Miris memang.
Jika kita merenungkan betapa tidak sebandingnya antara
teknologi dengan prilaku dan moral manusia saat ini, karena kecanggihan
teknologi menyebabkan banyak permasalahan dibalik manfaatnya. Justru malah kita
rindu akan masa lalu yang tidak ada internet, dan tidak ada smartphone dimana
anak-anak kecil bermain secara berkumpul memainkan hal-hal tradisional, berbeda
dengan sekarang anak-anak lebih suka bermain smartphone memainkan game-game
online yang merusak anak-anak.
Kesimpulan :
Pada dasarnya teknologi sangat dibutuhkan dan sangat
penting bagi peradaban manusia agar mempermudah dalam segala sektor keperluan
seperti ekonomi, politik, Pendidikan, dan hal lain sebagainya. Teknologi memiliki
banyak manfaat namun dibalik manfaatnya tersebut justru malah berbanding
terbalik dengan keadaan moral manusia saat ini. Dan itu menjadi PR besar bagi
kita agar anak anak kita dapat terhindar dari hal negative tersebut dengan memberikan
Batasan-batasan tertentu supaya meminimalisir hal tersebut yang mengakitabkan
meningkatnya Tindakan kriminalitas atau minim moral dilingkungan masyarakat.
1.
MKDU4109-ISBD.Hal
1.6, 1.15, 1.16, 3.21, 3.22, 3.23,
2.
https://www.kajianpustaka.com/2021/04/prasangka-prejudice.html
3.
https://kumkel.com/5-definisi-landasan-dan-hakikat-pendidikan-di-indonesia/
6.
https://news.detik.com/berita/d-428910/dpr-minta-pelaku-penutupan-paksa-gereja-ditindak-